Mengenali Ciri Obat Kedaluwarsa
Mengenali Ciri Obat Kedaluwarsa - Dalam dunia kesehatan, obat berperan penting dalam mengobati seorang pasien yang menderita sakit. Selain untuk pengobatan, obat juga digunakan untuk menjaga kesehatan pasien atau untuk keperluan tertentu.
Sumber : Alat Uji Waktu Hancur Tablet |
Selain obat yang digunakan harus sesuai dengan keluhan pasien, obat juga harus dalam keadaan steril atau tidak terkontaminasi maupun masuk masa kedaluwarsa agar pasien dapat sembuh dengan baik. Namun belakangan ini mulai ditemukan beberapa kasus obat kedaluwarsa yang dikemas ulang. Hal ini tentu sangat membahayakan bagi yang mengkonsumsinya karena dapat menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius.
Keterangan batas kedaluwarsa ini umumnya sudah tercetak pada kemasan obat, namun oleh oknum yang tidak bertanggung jawab seringkali obat yang sudah kedaluwarsa dikemas ulang. Tentu konsumen tidak akan menyadari hingga mengkonsumsinya, karenanya kita paling tidak tidak harus mengetahui ciri - ciri umum obat yang sudah kedaluwarsa.
Ciri Obat kedaluwarsa Berdasarkan Bentuk Sediaan
Ciri umum suatu obat telah kedaluwarsa atau tidak layak konsumsi yaitu perubahan appearance baik itu pada tampilan fisik seperti bentuk, warna, bau, dan / atau rasa.
Seperti yang sudah saya tulis dalam artikel sebelumnya bahwa obat memiliki berbagai macam bentuk sediaan yakni padat, cair maupun gas. Oleh sebab itu masing-masing bentuk sediaan tentunya memiliki beberapa ciri khusus, antara lain :
Mengenali Ciri Obat Kedaluwarsa
1. Sediaan Tablet
Sediaan tablet yang patut dicurigai jika ada sebagian / seluruh bagiannya hancur atau menjadi serbuk, timbul noda bintik - bintik pada tablet, lembab dan basah, lembek, lengket, dan/atau terlepas dari kemasan (padahal belum pernah dibuka).
2. Sediaan Kapsul
Untuk sediaan kapsul, ciri yang dapat diamati berupa cangkang kapsul yang lembek, isi kapsul keluar, cangkang kapsul menempel satu sama lain dan/atau melekat dengan kemasan.
3. Sediaan Serbuk / Puyer
Obat dengan bentuk sediaan puyer / serbuk patut dicurigai jika kemasan terbuka, lembab / basah, lengket, menggumpal, ada noda berbintik.
4. Sediaan Sirup
Obat dengan bentuk sediaan sirup seharusnya memiliki fisik yang jernih dan tidak ada endapan. Oleh sebab itu, patut dicurigai jika terlihat keruh, ada endapan, memisah, mengental, termasuk jika kemasan rusak / retak, berembun, dan segel kemasan rusak.
5. Sediaan Suspensi (sirup dengan bahan obat yang tidak larut seluruhnya)
Selain sirup, suspensi juga termasuk dalam bentuk sediaan oral cair. Bedanya, jika dalam sirup seluruh bahan obat terlarut dengan penampilan fisik cairan yang jernih, maka suspensi memiliki endapan karena ada bahan obat yang tidak larut dan tampilan fisik cairan tidak jernih.
Oleh sebab itu sebelum digunakan, suspensi harus dikocok lebih dulu supaya bahan obat tersebar merata. Sediaan obat suspensi perlu dicurigai jika bahan obat mengendap dan tidak bisa tersebar merata setelah dikocok, menggumpal, termasuk jika kemasan rusak/retak, berembun dan segel kemasan rusak.
6. Sediaan Semisolid (Salep / Gel / Krim)
Sediaan obat berbentuk salep / gel / krim sebaiknya tidak digunakan jika mengental, memisah, mengeras, kemasan lengket, hingga kemasan berlubang dan isinya bocor.
7. Produk Steril (termasuk injeksi)
Sebenarnya bentuk sediaan injeksi jarang digunakan sendiri oleh pasien karena biasanya dispensing akan dilakukan langsung oleh tenaga kesehatan seperti perawat atau dokter. Sediaan steril seperti tetes mata, tetes telinga, sebaiknya tidak digunakan jika kemasan rusak / terkoyak, berembun, bernoda, ada bagian yang hilang, rusak atau bengkok.
Satu hal yang perlu dicatat, ciri-ciri di atas tidak mutlak selalu disebabkan oleh masa kedaluwarsa yang sudah lewat. Cara penyimpanan obat yang tidak sesuai (misal suhu penyimpanan tidak sesuai, terpapar sinar matahari langsung, dan lainnya), juga mempengaruhi perubahan - perubahan tersebut. Oleh sebab itu penting untuk menyimpan obat sesuai dengan petunjuk pada kemasan.
0 Response to "Mengenali Ciri Obat Kedaluwarsa"
Posting Komentar